Powered By Blogger

MASTURBASI PADA REMAJA

1 MARET 2012


Masturbasi
Masturbasi adalah suatu aktivitas seksual yang biasanya dilakukan oleh kaum remaja. Bisa juga dikatakan kegiatan melakukan rangsangan terhadap kelamin, dapat dilakukan oleh wanita. Walaupun bisa dilakukan
oleh pria maupun wanita tetapi cara perangsangnya tentu berbeda. Hal ini disebabkan karena bentuk fisik alat kelamin yang berbeda antara alat kelamin pria dan wanita. Namun, pada dasarnya kegiatan ini tetap
memiliki tujuan yang sama, yaitu memperoleh kepuasan seksual.
Keinginan untuk melakukan masturbasi timbul karena rangsangan-rangsangan seksual yang menggerakan libido untuk memenuhi kebutuhan seks guna mencari kepuasan. Pria lebih terangsang oleh rangsangan visual,
sedangkan pada wanita lebih terangsang oleh rangsangan taktil (rabaan) walaupun kedua jenis rangsangan tersebut berbeda, namun juga mempunyai pengaruh pada kedua jenis kelamin.
Pada wanita selain menggunakan tangan juga menggunakan benda lain yang masuk ke vagina atau dengan cara mengampit kedua paha dengan menggesek-gesek sampai anggota kelamin tergesek-gesek sehingga menimbulkan orgasme, cara yang paling umum adalah dengan mengelus-ngelus kelentit. Aktifitas masturbasi bertujuan mencari kepuasan diri sendiri atau memuaskan keinginan nafsu seksual tidak dengan jalan
bersetubuh.
Tahap-tahap seseorang dalam proses masturbasi cukup jelas dan terjadi secara perlahan-lahan. Pada awalnya individu mulai dengan mencari kepuasan, dan akhirnya individu tersebut akan terikat dan dikuasai
oleh perilaku masturbasi. Kebiasaan ini akan terulang terus-menerus, maka terjadilah suatu siklus kecanduan. Siklus tersebut dijelaskan oleh Carnes dalam bukunya yang berjudul Out of the Shadows (Fisher, 1994), yaitu :
a. Pecandu merenungkan masturbasi (atau seks) terus-menerus. Segenap pikiran dikuasai oleh pikiran dan khayalan mengenai masturbasi atau seks.
b. Pecandu memulai kebiasaan-kebiasaan tertentu. Kebiasaan-kebiasaan ini termasuk pikiran (seperti khayalan-khayalan tertentu) dan kegiatan (seperti melihat film/gambar porno atau pergi ketempat tertentu) yang seringkali digunakan untuk membangkitkan gairah atau dorongan seksual.
c. Pecandu melakukan masturbasi (atau kegiatan seksual yang lain).
d. Rasa hancur. Pecandu merasa kotor, tidak dapat menguasai diri dan putus asa.
1) Macam-macam Masturbasi
a) Masturbasi Sendiri (auto masturbation)
Stimulasi genital dengan menggunakan tangan, jari atau menggesek-gesekannya pada suatu objek.
b) Masturbasi Bersama (auto masturbation)
Stimulus genital yang dilakukan secara berkelompok yang biasanya didasari oleh rasa bersatu, sering bertemu.
c) Masturbasi Psikis
Pencapaian orgasme melalui fantasi dan rangsangan audiovisual.
2) Alasan perempuan Melakukan Masturbasi
a) Kesepian
Perempuan kadang-kadang keluar dari suatu hubungan karena mereka menolak melakukan eksplorasi seks dengan seseorang, sehingga mereka mencari jalan untuk kesenangan sendiri. Seringkali hal ini juga terjadi pada perempuan yang pernah merasakan kesenangan seksual, tetapi sulit menemukan seseorang yang cocok sehingga masturbasi dilakukan sebagai suatu pilihan.
b) Kesenangan
Biasanya perempuan yang merasa kesepian akan mudah menggerakan perasaan atau tangan mereka untuk
mengeksplorasi sejumlah tempat sensitif demi sebuah kesenangan seksual. Masturbasi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kesenangan tersebut.
c) Merasa Tidak Nyaman
Beberapa perempuan mulai melakukan masturbasi karena mereka merasa ada masalah. Misalnya bermasalah dengan berat badan, sehingga merasa tidak ada lagi pria yang tertarik padanya. Akibatnya, mereka mencari kesenangan seksual dengan masturbasi dibanding harus ‘berbagi’ dengan pasangan.
d) Alasan Seks Sederhana
Beberapa perempuan menjadi begitu nyaman karena alasan kecil atau pikirin sederhana mengenai seks. Mereka merasa kebutuhan seksual dapat terpenuhi hanya dengan membiarkan tangan menyelesaikan pekerjaan.
e) Merasa Tidak Puas
Beberapa perempuan memilih melakukan masturbasi karena hubungan seksual dengan pasangannya tidak memberikan kepuasan, sehingga perempuan mencari kepuasan sendiri untuk mengeluarkan hasrat seksual yang terpendam.
f) Masturbasi Pilihan Terbaik
Ada perempuan yang tidak dapat mencapai orgasme dengan cara apapun selain melalui masturbasi. Mereka merasa dirinya yang benar-benar mengatahui tempat mana yang perlu disentuh dan memberikan kesenangan untuk mendapatkan kepuasan seksual.
3) Faktor yang mempengaruhi Masturbasi
a) Menyaksikan hubungan orang tua
Pada saat anak melihat apa yang dilakukan orang tua, mungkin disitulah anak akan menirukannya.
b) Belajar dari orang dewasa
Pergaulan sangat mempengaruhi kepribadian anak, jadi haruslah berhati-hati dengan teman anak karna dapat membawa dampak yang buruk baginya.
c) Gambar atau Video Porno
Sering melihat hal-hal yang berbau porno dapat menyebabkan anak berimajinasi sesuai apa yang dilihatnya.
d) Penundaan usia perkawinan
Bagi usia dewasa sudah waktunya menikah, tapi belum melaksanakan ini dapat menimbulkan keinginan seks yang tinggi sehingga melakukan masturbasi.
e) Meningkatnya seksualitas
Pada masa remaja organ reproduksi makin meningkat dan fungsinyapun juga, sehingga pada masa remaja ini
membutuhkan penyaluran seksual, yang menurut mereka jalan keluarnya adalah masturbasi.
4) Media yang sering digunakan untuk melakukan masturbasi
a) Jari atau tangan
Biasanya masturbasi dilakukan menggunakan tangan, yaitu jari dimasukkan ke dalam vagina.
b) Bantal
Bantal digunakan dengan cara menggesek-gesek alat kelamin ke bantal untuk mendapat kenikmatan seksual.
c) Kursi
Media ini juga hampir sama yaitu dengan menggesekgesekkan kelamin di kursi.
d) Pensil atau bolpoin
Meskipun dari semua media yang digunakan untuk masturbasi, ini yang paling membahayakan karna benda yang dimasukkan ke dalam vagina adalah benda yang keras yang tudak lunak.
5) Dampak-dampak Masturbasi
a) Dampak Fisik
Luka-luka pada alat kelamin, masturbasi yang dilakukan secara keras dan menggunakan benda-benda kasar akan dapat merobek kulit vagina, iritasi atau infeksi pada alat kelamin. Ejakulasi dini, kebiasaan ingin cepat mendapatkan kepuasan masturbasi akan cenderung menjadikan seseorang cepat mengalami orgasme, Impotensi.
b) Dampak Psikologis
Rasa bersalah diakibatkan adanya perasaan berdosa karena telah melanggar norma yang dianut seperti norma agama, dan norma sosial. Rasa malu karena adanya anggapan bahwa masalah masturbasi adalah sesuatu yang dianggap kotor, tabu, dan tidak layak dibicarakan. Khayalan yang mengikat ketika melakukan masturbasi dalam jangka panjang dan dilakukan secara terus-menerus akan dapat mengikat dan menguasai
pikiran, sehingga khayalan itu akan muncul secara terus menerus setiap saat. Isolasi, sebagai pelarian ke dunia yang penuh khayalan sehingga seseorang yang telah merasa nikmat dan merasa aman dengan dunia khayalannya akan cenderung menarik diri dari pergaulan.
Dampak- dampak masturbasi yaitu : Infeksi, energi fisik dan psikis terkuras sehingga orang menjadi mudah lelah, pikiran terus menerus ke arah fantasi seksual, perasaan bersalah dan berdosa, bisa mengakibatkan lecet jika dilakukan dengan frekuensi tinggi, kemungkinan mengalami ejakulasi dini pada saat berhubungan intim, kurang bisa memuaskan pasangan jika sudah menikah karena terbiasa memuaskan diri sendiri, menimbulkan kepuasan diri, dan ketagihan.
2. Media Masa
Media Masa adalah chanel, medium, saluran, sarana atau alat yang digunakkan dalam proses komunikasi yang diarahkan untuk orang banyak. Komunikasi masa sendiri, merupakan kependekan dari komunikasi melalui media masa. Yang termasuk media masa terutama adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film.
a. Jenis Media Masa
1) Media Masa Cetak yaitu media masa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media masa cetak secara rinci meliputi, Koran, majalah, surat kabar, tabloid, dan buku.
2) Media Masa Elektronik yaitu jenis media masa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televise dan film.
3) Media Online yaitu media masa yang dapat ditemukan di internet (situs web)
b. Peran Media Masa
1) Industri pencipta lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan.
2) Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen dan inovasi masyarakat.
3) Lokasi untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
4) Wahana pengembangan kebudayaan tatacara, mode, gaya hidup.
5) Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok dan masyarakat.
c. Karakteristik Media Masa
1) Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik atau orang banyak.
2) Universalitas, sifatnya umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak.
3) Periodisitas, tetap atau berkala misalnya, harian atau mingguan.
4) Kontinuitas, berkesinambungan atau terus menerus sesuai dengan
periode mengudara atau jadwal terbit.
5) Aktualitas, berisi hal-hal baru seperti informasi atau laporan
peristiwa terbar.
d. Fuingsi Media Masa
1) Sebagai Informasi
2) Sebagai Pendidik
3) Sebagai Hiburan
e. Pengaruh Media Masa
Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana sesorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia seharihari.
1) Media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini dapat dinilai apakah lingkungan hidup mereka sudah layak, atau apakah ia telah memenuh olehi standar itu.
2) Penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mempengaruhi apa yang pemirsanya inginkan.
3) Media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik atau tampan dan kuat. Bagi pemirsa dewasa proses pengidolaan ini terjadi dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola mereka, meniru cara mereka berpakaian.
4) Bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga jadi penentu, dimana mereka menentukan arah media populer saat saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapat.

Pertumbuhan dan Perkembangan Moral Remaja secara Umum
1) Perubahan konsep moral
Perubahan konsep moral yang khusus terjadi pada remaja menjadi konsep yang berlaku secara umum tergolong sulit, baik yang berkaitan dengan benar-salah atau baik-buruk.
2) Kata hati yang mengendalikan tingkah laku
Tidak seperti masa anak-anak, remaja tidak bisa lagi diawasi secara intensif oleh orangtua dan guru, sehingga mau tidak mau remaja harus bertanggung jawab untuk mengendalikan diri dan tingkah lakunya. Pengendalian utama remaja memang bukan lagi terfokus pada orangtua atau guru, tetapi pada hatinya, yaitu perasaan khawatirnya dari hukuman dan penolakan sosial sehingga mencegahnya dari perbuatan salah atau  memotivasinya untuk berbuat baik.
3) Minat dan perilaku seks
Tekanan-tekanan sosial, terutama minat remaja pada seks dan keingintahuan tentang seks mendorong remaja untuk menjalin berbagai hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Karena minat pada seks yang semakin meningkat, remaja selalu berusaha mencari informasi yang lebih banyak tentang seks.
4) Perkembangan heteroseksual
Mengingat pembentukan hubungan baru dan yang lebih matang dengan lawan jenis merupakan masalah yang serius bagi remaja, ketika telah matang secara seksual, remaja mulai mengembangkan sikap yang baru pada lawan jenisnya dan juga mengembangkan minat pada berbagai kegiatan yang melibatkan kedua jenis kelamin itu. Apabila kematangan seksualnya telah tercapai, minat seks itu lebih romantis.

3 komentar:

  1. maaf gan ya, ikut bergabung dan sedikit menambahkan informasi terkait dengan yang agan posting.
    Kami jua berbagai macam: alat vital mainan sex
    Alat bantu sex pria
    Alat bantu sex wanita
    TERIMAKASIH.

    BalasHapus