Powered By Blogger

Malnutrisi (Gizi Salah) Pada TOODLER

2 Juni 2010


A. Pengertian

Nutrisi
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan – bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan – bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas dalam tubuhnya sendiri. Bahan – bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrient (unsur gizi, yaitu : air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral).

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.


Tujuan nutrisi yaitu: 

Dalam melaksanakan pemberian makanan yang sebaik – baiknya kepada bayi dan anak, bertujuan sebagai berikut :
1. Memberikan nutrient yang cukup untuk kebutuhan dalam :Memelihara kesehatan dan memulihkannya bila sakit, Melaksanakan berbagai jenis aktivitas, Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.
2. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan yang diperlukan. 

Malnutrisi
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini bisa terjadi karena asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi makanan atau kegagalan metabolik.


Malnutrisi merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional serta memilikiberbagai sebab yang saling berkaitan. Penyebab malnutrisi menurut kerangka konseptualUNICEF dapat dibedakan menjadi penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic cause).Di  Indonesia, penderita Malnutrisi terdapat di kalangan ibu dan masyarakat yang kurangmampu ekonominya. Kondisi anak dengan gejala Malnutrisi diangga p kondisi “biasa” dan dianggap sepele oleh orang tuanya. Masyarakat di Indonesia, para ibunya berpendapat bahwaanak yang buncit perutnya bukan kekurngan nutrisi, melainkan karena penyakit cacingan.Kematian akibat Malnutrisi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan yangmengakibatkan kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makananyang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. Selain itu juga karena adanyapenyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaannutrien oleh tubuh.

Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak batita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

Menurut Persagi (1992), berdasarkan karakteristiknya, balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih dari satu tahun sampai tiga tahun yang dikenal dengan “ batita “ dan anak usia lebih dari tiga tahun sampai lima tahun yang dikenal dengan usia “ prasekolah”. Batita sering disebut konsumen pasif, sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif.

Anak dalam golongan umur ini (Golongan umur 1 - 3 tahun) sangat rentan terhadap penyakit gizi. Angka tertinggi untuk morbiditas penyakit defisiensi vitamin A dan malnutrisi energi protein (MEP) terdapat dalam golongan umur ini. Gigi susu telah lengkap pada umur 2-2,5 tahun, akan tetapi belum dapat digunakan untuk mengerat dan mengunyah makanan yang keras. Terutama untuk golongan 1 - 2 tahun masih perlu diberikan nasi tim meskipun tidak perlu disaring. Mereka perlu diberikan makan terpisah dengan waktu makan anak besar dan anggota keluarga yang lain untuk menghindarkan pengaruh kurang baik. Mereka sudah boleh diajari mencoba, mencicipi, makanan yang lunak, tidak pedas dan tidak merangsang. Pemberian gula-gula (permen) yang terlalu banyak mengandung karamel dihindarkan atau sangat dibatasi untuk menjaga karies (gigi berlubang). Kebutuhan nutrien relatif kurang. Pertumbuhan lambat, aktifitas mulai banyak, masih rawan terhadap penyakit gizi dan infeksi. Waktu makan boleh bersama-sama dengan orang dewasa. Mereka telah dapat memilih makanan dan makan sendiri.



B.Definisi
 Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan terhadapabsorbsi, pencernaan, dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan danaktivitas.Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absoluteuntuk periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002)Malnutrisi (Gizi salah) adalah kesalahan pangan terutama terletak dalamketidakseimbangan komposisi hidangan penyediaan makanan. (Akhmad Djaeni, 2004).

C. Etiologi
a. Penyebab langsung:1. Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan olehkurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dancara pemberian makanan yang salah.2. Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanandan penggunaan nutrien oleh tubuh.
b. Penyebab tidak langsung:1. Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga untuk menghasilkanatau mendapatkan makanan.2. Kualitas perawatan ibu dan anak.3. Buruknya pelayanan kesehatan.4. Sanitasi lingkungan yang kurang.

 D.Manifestasi klinis
 Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi adalah sebagai berikut:
1.Kelelahan dan kekurangan energi
2.Pusing
3.Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitanuntuk melawan infeksi)
4.Kulit yang kering dan bersisik 
5.Gusi bengkak dan berdarah
6.Gigi yang membusuk 
7.Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
8.Berat badan kurang
9.Pertumbuhan yang lambat
10.Kelemahan pada otot
11.Perut kembung
12.Tulang yang mudah patah
13.Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh

E.Patofisiologi
 Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor.Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu : tubuh sendiri (host), agent(kuman penyebab), environment (lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegangperanan penting tetapi faktor lain ikut menentukanDalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankanhidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mem-pergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuhsebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangatsedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolismeprotein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asamlemak, gliserol dan keton bodies.
Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodiessebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akanmempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilanganseparuh dari tubuh. Pada Malnutrisi, di dalam tubuh sudah tidak ada lagi cadangan makananuntuk digunakan sebagai sumber energi. Sehingga tubuh akan mengalami defisiensi nutrisiyang sangat berlebihan dan akan mengakibatkan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar